Home > Pojok Inspirasi Smamplussa
SMA Muhammadiyah (PLUS) Boarding School Salatiga
5 Februari 2024
--------------------------------------------------------------------------------------
Home > Pojok Inspirasi Smamplussa
SMA Muhammadiyah (PLUS) Boarding School Salatiga
5 Februari 2024
--------------------------------------------------------------------------------------
Manusia adalah makhluk visual. Kerap kali masalah penampilan menjadi topik hangat dalam bahasan keseharian. Tidak hanya kaum hawa, berlaku pula bagi kaum adam. Mulai dari pemilihan outfit hingga bentuk tubuh pun sangat diperhatikan. Hingga terkadang teman-teman dengan big size body kerap menjadi sasaran bullying karena dianggap berbeda. Namun terlepas dari masalah bullying, masa kini memang acap kali masalah penampilan, terlebih urusan berat badan menjadi hal yang sensitif dan menimbulkan rasa tidak enak hati jika membahas itu secara frontal, bahkan dengan orang terdekat sekalipun. Hal seperti ini yang membuat orang-orang dengan berat badan berlebih terkadang menjadi abai terhadap resiko yang sebenarnya mengintai dibalik kondisi tubuh mereka.
Banyak yang bilang, “ah, tidak apa-apa gendut, yang penting sehat”, pola pikir yang seperti ini justru kerap kali menimbulkan bom waktu berupa munculnya penyakit tidak menular di kemudian hari. Dahulu, penyakit jantung, diabetes melitus, hipertensi, kolesterol, stroke dan kawan sejawat lainnya adalah penyakit orang tua. Akan tetapi saat ini, penyakit semacam ini tidak lagi mengenal usia, orang muda, bahkan usia belasan dan kepala dua pun tidak luput dari penyakit “orang tua”.
Menurut WHO, penyakit kronis seperti disebutkan sebelumnya muncul akibat dari penumpukan lemak dalam tubuh alias obesitas. Penyakit ini muncul akibat dari akumulasi gaya hidup penderitanya. Jika menyangkut berat badan yang berlebihan, sering kali masyarakat umum langsung merujuk penyebabnya kepada makan yang berlebihan. Dan berfikir bahwa solusi dari berat badan yang berlebih adalah dengan mengurangi makan. Tentu deficit calorie memang berpengaruh pada proses penurunan berat badan, akan tetapi sering kali orang Indonesia mengartikannya dengan tidak makan karbohidrat. Tanpa memperhatikan keseimbangan gizi dari jenis makanan lain yang dikonsumsi.
Hal kedua yang identik dengan pengurangan berat badan adalah olahraga. Dengan mindset olahraga yang ekstrim, lemak akan cepat terbakar sehingga akan mempercepat proses penurunan berat badan. Padahal, tidak semua kondisi seorang yang obese dapat melakukan olahraga. Sedangkan jika melakukan olahraga ekstrim ditambah dengan deficit calorie justru dapat memperburuk kondisi tubuh seseorang.
Jadi mari kita jaga tubuh kita, dengan menjaga apa yang kita makan, baik secara kualitas dan kuantitas. Bergerak lebih banyak, kurangi rebahan. Seperti pepatah bilang, “mencegah lebih baik dari pada mengobati”, tidak ada salahnya kita untuk berusaha lebih untuk menjaga kesehatan tubuh kita saat ini dengan tidak membiarkan diri kita dan orang lain yang kita sayangi menjadi seorang penyandang obesitas.
Jika kurus saja dianggap belum tentu sehat, apalagi yang gendut?