Home > Pojok Inspirasi Smamplussa
SMA Muhammadiyah (PLUS) Boarding School Salatiga
15 September 2023
--------------------------------------------------------------------------------------
Home > Pojok Inspirasi Smamplussa
SMA Muhammadiyah (PLUS) Boarding School Salatiga
15 September 2023
--------------------------------------------------------------------------------------
Oleh:
Farrah Zakiyah Anwar
Guru Bahasa Inggris SMA Muhammadiyah (Plus) Salatiga
Interaksi manusia dengan dunia maya semakin terlihat erat. Hampir semua aktivitas kehidupan ditampakkan di dunia yang terhubung dengan ribuan orang dan tersebar melalui koneksi internet. Tak heran jika pertumbuhan teknologi yang dahsyat ini menjadikan manusia semakin terhipnotis. Kecanggihan, kemudahan, kemajuan serta kecepatan membuat aktivitas digital lebih unggul daripada aktivitas kehidupan yang sebenarnya.
Dari berbagai manfaat yang ditawarkan media digital, manusia terkadang lupa untuk memanfaatkannya secara bijak. Misalnya saja pada penggunaan media sosial yang selalu dilibatkan dalam kesibukan sehari-hari, Instagram, WhatsApps atau Facebook. Di dunia maya, orang-orang berlomba-lomba untuk memberikan gambaran terbaik mengenai dirinya. Sebelum membagi kegiatannya ke jejaring sosial, sebisa mungkin gambar, suasana lingkungan dipoles sedemikian rupa untuk membuat orang lain terkesan. Memang benar, di ruang siber atau cyberspace orang-orang dapat memilih topeng apa yang akan mereka pakai. Jelas hal itu akan menimbulkan kondisi yang tidak sehat seolah-olah menyuguhkan dua gambaran yang berbeda.
Tidak sedikit orang yang rela meninggalkan jati diri sebenarnya hanya untuk terlihat hebat dengan memunculkan ciri khas baru. Tidak sedikit orang yang berbagi kesenangan di dunia maya tetapi kesedihan yang dia rasakan di dunia nyata, tidak sedikit orang yang memamerkan kemewahan di dunia maya tetapi kesengsaraan yang dia alami, dan untuk menjadi sorotan tidak sedikit orang yang menjatuhkan manusia lainnya demi keuntungan pribadi. Tentu hal yang demikian itu akan berdampak pada dunia nyata. Yang seharusnya dunia digital dimanfaatkan sebaik mungkin, terkadang digunakan sebagai ajang pamer. Lantas apakah kehidupan kita di dunia maya sama dengan kehidupan yang kita miliki di kehidupan nyata?
Tidak dapat dipungkiri gerakan yang dilakukan di dunia maya akan berimbas pada realita yang ada. Jika kita memberikan dua potret yang berlainan, maka akan membuat orang lain kecewa bahkan tidak menghargai kita, karena yang kita suguhkan hanyalah kepalsuan. Alangkah lebih baik jika kita bisa menyeimbangkan kehidupan dunia maya dengan realita yang kita punya. Tidak perlu menjadi orang yang haus akan pujian. Ingat, sikap kita akan menentukan siapa kita. Maka jadilah diri sendiri dan bersyukur atas apa yang dimiliki tanpa harus mengubah jati diri.