Home > Pojok Inspirasi Smamplussa
SMA Muhammadiyah (PLUS) Boarding School Salatiga
23 Januari 2024
--------------------------------------------------------------------------------------
Home > Pojok Inspirasi Smamplussa
SMA Muhammadiyah (PLUS) Boarding School Salatiga
23 Januari 2024
--------------------------------------------------------------------------------------
Halo sobat Minssa, ketemu lagi dalam Inspiration Corner segmen Wawasan Kewarganegaraan. Pada pojok inspiration kali ini, Minssa akan mengulas mengenai Bhinneka Tunggal Ika. Yuk simak secara utuh 😊
Makna Bhinneka Tunggal Ika, Jati Diri Bangsa Indonesia yang Sesungguhnya
Halo sobat Minssa, ketemu lagi dalam Inspiration Corner segmen Wawasan Kewarganegaraan. Pada pojok inspiration kali ini, Minssa akan mengulas mengenai Bhinneka Tunggal Ika. Yuk simak secara utuh 😊
Makna Bhinneka Tunggal Ika, Jati Diri Bangsa Indonesia yang Sesungguhnya
Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan bangsa Indonesia yang tertulis pada lambang negara yaitu Garuda Pancasila. Arti Bhinneka Tunggal Ika adalah berbeda – beda, tetapi tetap satu jua. Semboyan ini menjadi jati diri bangsa.
Indonesia sendiri merupakan negara multikultural dengan keberagaman yang ada. Mulai dari suku, bahasa, agama, adat dan budaya. Semua menyatu dalam perbedaan. Meskipun banyak keberagaman, nilai persatuan dan kesatuan tetap dijunjung tinggi di Indonesia. Perlu adanya sikap toleransi dan saling menghargai dalam menyikapi keberagaman ini. Perbedaan bukanlah alasan untuk saling memecah belah ikatan persaudaraan. Meskipun sangat beragam, bangsa Indonesia tetaplah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Sejarah Bhinneka Tunggal Ika
Sejarah Bhinneka Tunggal Ika berawal dari kutipan sebuah kakawin Jawa Kuno atau lebih dikenal dengan Kitab Sutasoma. Kitab ini merupakan karangan Mpu Tantular pada masa Kerajaan Majapahit sekitar abad ke – 14 M. Kitab Sutasoma ditulis sebagai falsafah Nusantara yang sejak zaman Kerajaan Majapahit sudah dipakai sebagai semboyan pemersatu Nusantara. Semboyan ini diikrarkan oleh Patih Kerjaan Majapahit, Gajah Mada. Berikut kutipan kitab tersebut.
Rwāneka dhatu winuwus wara Buddha Wiśwa,
Bhinnêki rakwa ring apan kěna parwanosěn,
Mangka ng Jinatwa kalawan Śiwatatwa tunggal,
Bhinnêka tunggal ika tan hana dharmma mangrwa
Artinya:
Konon dikatakan bahwa Wujud Buddha dan Siwa itu berbeda.
Mereka memang berbeda. Namun, bagaimana kita bisa mengenali perbedaannya dalam selintas pandang?
Karena kebenaran yang diajarkan Buddha dan Siwa itu sesungguhnya satu jua. Mereka memang berbeda – beda, namun hakikatnya sama. Karena tidak ada kebenaran yang mendua.
Terlihat dari kutipan di atas, ada kalimat Bhinneka Tunggal Ika dalam bahasa Jawa Kuno yang jika diartikan menjadi berbeda – beda, tetapi tetap satu jua. Kalimat ini mempresentasikan kehidupan Kerajaan Majapahit yang beragam, namun tetap menjunjung tinggi persatuan.
Melihat sejarah Bhinneka Tunggal Ika yang mampu menyatukan Nusantara di masa Kerajaan Majapahit, akhirnya Mohammad Yamin mengusulkan Bhinneka Tunggal Ika untuk dijadikan semboyan bangsa Indonesia. Mohammad Yamin berpendapat bahwa semboyan tersebut cocok dengan kehidupan bangsa Indonesia yang beragam. Nilai – nilainya cocok diimplementasikan sebagai jati diri bangsa, baik dari segi perbedaan agama, ras, suku dan budaya.
Makna Semboyan Bhinneka Tunggal Ika
Seperti disebutkan di awal, bahwa Bhinneka Tunggal Ika menggambarkan persatuan bangsa Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam suku, budaya, ras, agama, dan bahasa. Pluralitas yang tercemin pada masyarakat Indonesia sejalan dengan semboyan tersebut.
Frasa Bhinneka Tunggal Ika yang artinya berbeda – beda, tetapi tetap satu jua sudah diperkenalkan sejak zaman Kerajaan Majapahit. Keberagaman sudah ada sejak dulu. Ini artinya, bahwa sudah sejak dulu hingga saat ini kesadaran akan hidup bersama di dalam keberagaman sudah tumbuh dan menjadi jiwa serta semangat bangsa di negeri ini.
Indonesia yang kaya akan keanekaragamannya harus mampu menjaga kesatuan bangsa sehingga bisa menjadi inspirasi bagi negara – negara lain di dunia dalam menjaga persatuan. Sebagai bangsa Indonesia, kita harus tetap menjunjung tinggi persatuan, menyelaraskan perbedaan, dan bersikap toleran pada keanekaragaman. Bhinneka Tunggal Ika, berbeda – beda tetapi tetap satu jua.
Bagaimana Minssa, menarik bukan Wawasan Kewarganegaraan kali ini? Terima kasih sudah membaca sampai akhir, jika kamu memiliki saran Wawasan Kewarganegaraan lainnya yang akan diulas, yuk sertakan komentarmu melalui kolom komen ya. See you 😊
Sumber : https://bit.ly/2ZnA3mX
Sumber Gambar :
Gambar 2: https://id.wikipedia.org/wiki/Lambang_negara_Indonesia