Home > Pojok Inspirasi Smamplussa
SMA Muhammadiyah (PLUS) Boarding School Salatiga
23 Oktober 2023
--------------------------------------------------------------------------------------
Home > Pojok Inspirasi Smamplussa
SMA Muhammadiyah (PLUS) Boarding School Salatiga
23 Oktober 2023
--------------------------------------------------------------------------------------
Peran Ilmu Nahwu dan Ilmu Sharaf didalam Bahasa Arab
Hallo sobat smamplussa, apakah kalian tau sebelumnya apa itu yang dimaksud dengan ilmu nahwu dan apa itu ilmu sharaf serta apa hubungannya dengan bahasa Arab? Nah pada artikel ini, penulis akan menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar ilmu tersebut. Nahwu dan Sharaf merupakan dua ilmu yang harus dikuasai dalam memahami bahasa Arab. Sebagai seorang muslim, kita harus memahami bahasa Arab, alasannya kenapa? Karena kitab suci kita adalah Al-Qur’an yang didalamnya menggunakan bahasa Arab. Seperti sabda Umar bin Khattab : تَعَلَّمُوْا العَرَبِيَّةَ فَإِنَّهَا مِنْ دِيْنِكُمْ “Pelajarilah bahasa Arab, sesungguhnya ia bagian dari agama kalian.”
Pada awalnya, bahasa Arab pada zaman dahulu tidak mengenal harakat (fathah (ـَ) kasrah (ـِ) dan dhammah (ـُ) maupun titik-titik yang berada pada beberapa huruf hijaiyyah. Hal tersebut sangat menyulitkan untuk membacanya, termasuk orang Arab sendiri pun kesulitan dalam membacanya. Kemudian semakin berkembangnya bahasa Arab, mulailah beberapa huruf hijaiyyah terdapat titik-titik sehingga dapat membedakan huruf satu dengan yang lainnya secara visual. Namun, sebagian kalangan masih tetap sulit dalam membacanya. Apakah dibaca fathah, kasrah atau dhammah. Nah, disinilah kedua ilmu tersebut yakni Nahwu dan Sharaf berperan.
Pengertian ilmu Nahwu dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari prinsip-prinsip untuk mengenali kalimat-kalimat bahasa Arab dari sisi I’rab dan bina’-nya” (Jami’ud Durus, Syaikh Musthfoa). Secara sederhananya, dengan adanya ilmu Nahwu kita bisa mengetahui bagaimana membunyikan bagian akhir dari suatu kata dalam struktur kalimat didalam bahasa Arab.
Contohnya : يَقْرَأُ محمّد الدّرس arti dari kalimat disamping adalah “Muhammad membaca pelajaran”.
Mengapa huruf أ pada kata يَقْرَأُ pada akhir huruf dibaca dhammah (أُ), bukan fathah (أَ), bukan kasrah (إِ)? Karena dalam kata يَقْرَأُ yaqro u berperan sebagai mubtada’(isim marfu’ atau kata yang diterangkan, letaknya ada diawal kalimat.) dan hukum mubtada’ adalah dibaca rafa’ ( ـــُ ). Maka dengan Nahwu, kita bisa memahami bagaimana membaca bagian akhir suatu kata dalam suatu kalimat. Kemudian bagaimana kita bisa membaca huruf pada awal atau pertengahan dalam suatu kata jika ilmu nahwu hanya membahas cara membaca harakat akhir kata saja? Nah sobat smamplussa, disinilah ilmu Sharaf berperan.
Kemudian, pengertian dari ilmu Sharaf dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari prinsip-prinsip untuk mengenal pola-pola kalimat dan kondisinya” (Jami’ud Durus, Syaikh Musthafa). Secara sederhananya, dengan adanya ilmu Sharaf kita bisa mengetahui pola kata, karena setiap kata dalam bahasa Arab memiliki pola atau dalam bahasa Arab disebut dengan وَزَنٌ wazanun.
Contohnya :
Dengan memahami satu pola kata didalam bahasa Arab, kita bisa mengetahui bagaimana cara membaca kata-kata lain yang memiliki kesamaan bentuk dan polanya. Melalui ilmu Sharaf pun kita bisa mengetahui asal atau bentuk asal dari kumpulan kosakata dalam bahasa Arab dengan menggunakan kaidah-kaidah didalam ilmu Sharaf itu tersendiri.
Bagaimana sobat smamplussa? Sangat menarik bukan untuk artikel kali ini? Kita semua dapat memahami apa itu yang disebut ilmu Nahwu dan juga ilmu Sharaf dan bagaimana pengaplikasiannya dalam bahasa Arab. Semoga dengan adanya artikel ini dapat mempermudah sobat smamplussa dan lainnya dalam mempelajari bahasa Arab.